nusakini.com--Hulubalang Lembaga Adat Melayu (LAM) Kepri menggelar musyawarah kerja I dan seminar sehari dengan tema 'Penguatan Peran Hulubalang LAM Kepri Mewujudkan Marwah Provinsi Kepri sebagai Bunda Tanah Melayu'. 

Seluruh rangkaian acara ini digelar di Asrama Haji Tanjungpinang, Sabtu (01/10) dan diikuti oleh seluruh anggota LAM Kepri, pejabat pemerintah provinsi dan kabupaten/kota, tokoh masyarakat, agama, pemuda serta organisasi masyarakat di Kepri. Acara tersebut dibuka oleh Gubernur Kepri H Nurdin Basirun. 

Di hadapan seluruh anggota LAM Kepri dan kabupaten/kota se-Kepri, Nurdin mengatakan sangat mendukung seluruh rangkaian kegiatan tersebut. Dia berharap agar apa yang dihasilkan dalam musyawarah kerja dan seminar itu bisa memberikan masukan kepada pemerintah daerah di Kepri. 

"Musyawarah dan mufakat ini tentu akan menghasilkan kesepakatan. Saya dengan rendah hati mengucapkan selamat bermusyawarah kepada seluruh anggota LAM. Saya juga berterima kasih karena saudara-saudara sudah memancangkan niat dan tekad untuk menjaga marwah provinsi Kepri," ucap Nurdin dalam pidato pembukaannya. 

Nurdin mengakui bahwa pemerintah daerah tidak mampu berbuat apa-apa tanpa peran seluruh elemen masyarakat termasuk LAM di Kepri. Karena itu, pemerintah berhaerap selalu bisa bersilaturahmi dan bekerja sama dengan LAM dalam membangun provinsi Kepri. 

"Jangan karena defisit, kita tidak bisa berbuat banyak. Kebersamaan dan silaturahmi ini menjadi modal besar untuk membangun kepri," ajak Nurdin. 

Gubernur Kepri itu berulang kali menegaskan bahwa marwah itu tidak bisa dilihat dalam peta. Marwah hanya bisa dijaga melalui pemikiran, sikap, langkah dan kebijakan dalam kehidupan sehari-hari.

"Marwah ini tidak hanya slogan tetapi harus terus diperjuangkan. Mari kita cetak intelektual dari Melayu dan kita transferkan ilmu kepada anak-anak kita," ajak Nurdin lagi. 

Dukungan LAM di Kepri terhadap pemerintah daerah juga diharapkan Wali Kota Tanjungpinang, Lis Darmansyah. Dalam pidatonya, Lis meminta LAM untuk tetap bersinergi dengan pemerintah daerah setempat. LAM juga diminta untuk terus memfasilitasi semua adat dan budaya yang ada di Kepri.  

"Lembaga itu harus membantu pemerintah daerah dalam memberdayakan dan melestarikan adat isti adat dalam perkembangan daerah. LAM harus menjadi media pemersatu di Kepri," harap Lis. 

Sementara itu, ketua LAM Kepri Abdul Razak menginformasikan bahwa musyawarah kerja dan seminar yang digelar hulubalang LAM Kepri ini membahas peraturan organisasi, program kerja pengurus 2016-2021 dan membangun konsolidasi pembentukan hulubalang LAM kabupaten/kota se-Kepri. "Semoga muyawarah kerja dan seminar ini menghasilkan nilai yang bisa berkontribusi bagi pembangunan Kepri," harap ketua LAM Kepri.(p/ab)